kegiatan

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI INDONESIA

 SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI INDONESIA

 

pada tahun 1870 pemerintah kolonial belanda menghapus undang-undang tanam paksa. Kebijakan ini memicu banyaknya pengusaha belanda menanamkan modal di Indonesia. Kondisi tersebut menjadi awal mula perkembangan akuntansi di Indonesia. Saat itu pembukuan perusahaan milik belanda yang beroperasi di Indonesia menggunakan sistem kontinental. Seiring bergulirnya waktu, sistem kontinental mulai ditinggalkan dan beralih ke sistem anglo saxon.

Perubahan sistem ini tidak terlepas dari peran bank dunia yang menyalurkan pinjaman ke Indonesia. Bank dunia menghendaki laporan keuangan menggunakan sistem anglo saxon. Akhirnya, sistem yang di anut di Indonesia adalah sistem anglo saxon.

Ketika Indonesia merdeka, hanya ada 1 akuntan pribumi, yaiutu Prof. Dr. Abutari. Pemerintan RI pun mengirim orang Indonesia ke luar negeri untuk belajar akuntansi. Di dalam negeri, pendidikan akuntansi mulai dirilis dengan dibukanya jurusan akuntansi di fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1952.

Perkumpulan akuntan Indonesia di bentuk pada 23 Desember 1957 dengan nama Ikatan Kuntan Indonesia (IAI). Organisasi ini memiliki tujuan membimbing perkembangan akuntansi serta meningkatkan mutu pendidikan dan pekerjaan akuntan. IAI juga bertanggungjawab atas penyusunan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia yaitu standar akuntansi keuangan (SAK).

Di Indonesia, profesi akuntan berkembang pesat dikeluarkannya undang-undang penanaman modal asing tahun 1967 dan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968. Dalam menjalankan tugasnya, akuntan harus menerapkan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Dengan menerapkan standar akuntansi keuangan tersebut, akuntan dapat meningkatkan kualitas sistem informasi laporan keuangan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI DUNIA

   SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI DUNIA

 

ilmu pengetahuan berkembang semakin canggih, termasuk akuntansi. Akuntansi dikenal masyarakat sejak manusia menggunakan uang sebagai alat pembayaran. Pencatatan tertua mengenai keluar-masuknya uang serta utang piutang dan sebagainya dilakukan di atas potongan-potongan tanah liat. Potongan tanah liat ini ditemukan di babylonia sekitar 3600 tahun sebelum masehi.

Pencatatan selanjutanya berkembang dengan menggunakan daun lontar. Pencatatan pada daun lontar, berasal dari mesir yang ketika itu di jajah kerajaan romawi. Karena angka-angka romawi sulit digunakan dalam akuntansi, maka bangsa romawi menggunakan angka desimal arab.

Akuntasi berkembang begitu pesat di awal abad ke-15. Luca pacioli, seorang pakar matematika dari italia yang pertama kali melaporkan praktik sistem tata buku berpasangan (double entry book keeping) pada tahun 1494. Pemikirannya ini dituangkan dalam buku berjudul Summa de arithmatica geometrica, proportoint et proportionalita.

Di eropa, pada awalnya menggunakan sistem akuntansi kontinental (tata buku). Terjadinya revolusi industri di inggris juga berpengaruh terhadap perkembangan dan pemanfaatan sistem tata buku berpasangan. Adanya revolusi industri menyebabkan produktivitas industri makin meningkat. Pelaku industri menginginkan pencatatan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan. Pada perkembangannya, sistem kontinental mulai digantikan oleh sistem anglo saxon. Sistem anglo saxon ini mulai diterapkan oleh pelaku bisnis di amerika serikat.

Kemajuan IPTEK berkontribusi terhadap penerapan akuntansi. Pada era digital, pencatatan akuntansi sudah menggunakan aplikasi akuntansi. Dengan aplikasi akuntansi, pencatatan akuntansi makin rapi, praktis, dan akurat. Informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pemakai informasi akuntansi dapat dipenuhi setiap waktu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

NAMA MAPEL KELAS X

NAMA-NAMA MATA PELAJARAN

KELAS X MA ISLAMIYAH ATTANWIR

 

 

1.        Matematika

2.        Bahasa Indonesia

3.        Bahasa Inggris

4.        PPKn

5.        Ekonomi

6.        Geografi

7.        Sosiologi

8.        Sejarah

9.        Biologi

10.    Fisika

11.    SKI

12.    Kimia

13.    Fiqih

14.    Ushul Fiqih

15.    Tarbiyah

16.    Insya

17.    Tafsir

18.    Hadits

19.    Ta’lim Mutaallim

20.    Aqoid

21.    Balaghoh

22.    Nahwu

23.    Shorof

24.    Mutholaah

25.    Mahfudzot

26.    Khot

27.    Faroidh

 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Contoh Soal menghitung komponen pendapatan nasional


Contoh Soal
Menghitung komponen pendapatan nasional

1.    Diketahui data perekonomian suatu negara sebagai berikut: (dalam satuan miliar Dollar Amerika)
GNP : 20.000
Penyusutan : 1.200
Pajak tidak langsung : 700
Berapakah besarnya NNI?

Jawab:
NNP = GNP-Penyusutan
               = 20.000 - 1.200
               = 18.800
NNI = NNP – Pajak tidak langsung + subsidi
               = 18.800 – 700 + 0
               = 18. 100
        Jadi besarnya NNI adalah 18.100

2.    Diketahui data perekonomian suatu negara (dalam miliar)
GNP Rp480.000,00                        
Pajak tak langsung Rp25.000,00    
Pajak langsung Rp20.000,00
Penyusutan Rp30.000,00
Transfer payment Rp10.000,00
Besarnya Personal Income dari data di atas ....

Jawab:
NNP = GNP – Penyusutan
      = 480.000 - 30.000
       = 450.000
NNI = NNP – Pajak tidak langsung + subsidi
       = 450.000 - 25.000 + 0
       = 425.000
PI    = NNI + transfer payment – iuran
       = 425.000 + 10.000 – 0
       = 435.000
Jadi besarnya PI sebesar Rp435.000,00

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rumus-rumus Komponen Pendapatan Nasional

KUMPULAN RUMUS-RUMUS
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL

1.  GNP = GDP -pendapatan WNA di dalam negeri + pendapatan WNI di luar negeri
Atau
GNP = GDP – pendapatan faktor netto dari luar negeri
2.  NNP = GNP – Penyusutan (Depresiasi)
3.  NNI = NNP – Pajak tidak langsung + subsidi
4.  PI = NNI + transfer payment – iuran (laba ditahan + iuran asuransi + pajak perseroan + iuran jaminan sosial)
5.  DI = PI – Pajak langsung

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS